11 Februari 2025 GKSBS Metro berusia 84 tahun. Dalam dokumen sejarah Jemaat Metro, 11 Februari 1941 adalah momen Jemaat Metro kala itu yang terdiri kelompok Metro, Purwodadi, Margorejo dan Imopuro didewasakan oleh Pdt. Lutzen Willem Korvinus dari Gereja Gereformeed Palembang dan diberi nama Jemaat Kristen Geredja Djawa Tengah di Metro. Pdt. Lutzen Willem Korvinus memang dari Gereja Gereformeed, tetapi sejatinya Jemaat Metro sejak awal “digembalakan” oleh Gereja Kristen Djawa Tengah Selatan (GKDTS). Penggembalaan ini sudah berlangsung sejak diputuskannya dalam Sidang Sinode GKDTS tahun 1935 bahwa mereka akan mengirimkan tenaga-tenaga pelayan ke daerah transmigrasi di Sumatera, termasuk Lampung. Untuk pemeliharaan Iman para transmigran dari Jawa ke Sumatera ini, zending-zending, dalam hal ini gereja-gereja di Jawa berbagi tugas untuk penggembalaannya.
Sejarah lengkap GKSBS Metro bisa dibaca melalui linkhttps://gksbsmetro.id/sejarah/
Refleksi Perayaan Hari Jadi ke-84 ini dilaksanakan bersamaan dengan Ibadah Minggu, 16 Februari 2025 dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama seluruh anggota jemaat. Panitia yang dibentuk oleh Majelis Jemaat juga menyiapkan foto-foto sejarah jaman dulu yang menggambarkan bagaimana kondisi dan keadaan jemaat mula-mula di Kota Metro ini.
Pemotongan tumpeng sebagai rasa syukur karena penyertaan Tuhan hingga usia 84 tahun ini dilakukan oleh Pdt. Yohanes Fajar Handoyo, S.Th di Metro dan calon Pendeta Grasia Theo Osvaldo, S.Si di wilayah Karangrejo.

Leave a Reply