Beberapa gereja pada setiap bulan Oktober menggumuli tema keluarga. Ada yang menamakan Bulan Keluarga, ada yang menamakan Masa Penghayatan Hidup Berkeluarga, dan sebagainya. Di Sinode GKSBS menamainya dengan Masa Perayaan Hidup Berkeluarga (MPHB). Jika diperhatikan, setiap momen kalender gerejawi, GKSBS menggunakan diksi “perayaan”, misalnya dalam hal MPHB ini semangat untuk merayakan keluarga menjadi penting. Keluarga sebagai bentuk ikatan terkecil dalam sistem masyarakat ini harus terus dihidupi sebagai sesuatu yang membahagiakan, menguatkan, tempat paling pas untuk sesuatu yang sering kita gambarkan sebagai kenyamanan, dan sesuatu yang paling dicari dan dituju ketika kita ingin pulang. Gambaran ini disebutkan lebih serius lagi di salah satu poin sarasehan MPHB GKSBS yaitu bahwa keluarga yang baik akan menciptakan kehidupan berbangsa yang juga akan baik. Ada korelasi yang kuat antara kebahagiaan dalam keluarga dan kehidupan berbangsa.
Masa Perayaan Hidup Berkeluarga di GKSBS Metro kali ini digelar dengan kegiatan ringan tetapi menciptakan keseruan. Bertepatan juga dengan pelerahan dan peneguhan anggota Majelis Jemaat, kegiatan ini diawali dengan makan bersama dan dilanjutkan dengan melibatkan beberapa keluarga-keluarga untuk perlombaan memasak nasi goreng, memasangkan dasi oleh istri kepada suami dan merias wajah istri oleh suami. Kegiatan ringan untuk bahagia, ceria, dan tertawa bersama.

Pada perlombaan memasak nasi goreng, dari 7 wilayah di GKSBS Metro masing-masing mengirimkan 1 pasangan. Peralatan dan bahan makanan disediakan oleh panitia dan tidak boleh menambah bahan selain yang disediakan. Yang memperoleh nilai tertinggi dari segi rasa, ketepatan, penyajian dan sebagainya, perlombaan ini dimenangkan oleh pasangan dari wilayah Metro sebagai pemenang kesatu, wilayah Hadimulyo sebagai pemenang kedua, dan wilayah Bakalan sebagai pemenang ketiga.



Untuk perlombaan merias wajah istri, bisa diikuti oleh siapa saja pasangan yang ingin ikut. Sebagai pemenang kesatu diraih oleh pasangan Bpk. Agung dan Ibu Niken Prabandari dari wilayah Yosomulyo. Pasangan Bpk. Fandi dan Ibu Selvi dari wilayah Ganjaragung sebagai pemenang kedua, dan Bpk. Adi dan Ibu Berna dari wilayah Imopuro sebagai pemenang ketiga.



Sedangkan untuk perlombaan memasangkan dasi dimenangkan oleh Bpk. Ponco dan Ibu Puji dari wilayah Yosodadi sebagai pemenang kesatu, Bpk. Ari Yonathan dan Ibu. Chintya dari wilayah Yosomulyo sebagai pemenang kedua, dan pasangan Bpk. Joko dan Ibu. Iin dari wilayah Ganjaragung sebagai pemenang ketiga.



Karena hidup berkeluarga harus kita rayakan maka setiap anggota hendaknya menghidupi dengan keceriaan dan kejujuran.
Leave a Reply